Akhir akhir ini kita sering mendengar statemen statemen yang menganggap bahwa segala hal yang berkaitan dengan Arab adalah sesuatu yang dianggap biasa saja, bahkan cenderung layak untuk diremehkan. 

Ada beberapa istilah yang biasa digunakan untuk mendiskreditkan orang yang menggunakan atribut seperti gamis dan sorban, dimana mereka anggap atribut tersebut budaya Arab yang tak layak dibawa ke Nusantara. Istilah "kadrun" atau singkatan dari kadal gurun, onta Arab, kaum radikal biasa disematkan pada orang yang memakai pakaian yang paling disenangi Rosulullah, yakni gamis. 

Statemen statemen yang meremehkan Arab inilah yang perlu dilawan. Bukan bermaksud mengkultuskan orang Arab sehingga seolah olah orang Arab baik semua, bahkan ma'sum. Tapi bahwa kita berusaha memandang sesuatu sesuai dengan pandangan Nabi, sebagaimana yang sudah beliau sabdakan. Dalam beragama kita tidak bisa hanya mengandalkan otak dan membuang nash. Jika Nabi bersabda bahwa orang memiliki keistimewaan, maka kitapun harus meyakini itu. 

Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ حِينَ خَلَقَ الْخَلْقَ بَعَثَ جِبْرِيلَ فَقَسَمَ النَّاسَ قِسْمَيْنِ: فَقَسَمَ الْعَرَبَ قَسْمًا، وَقَسَمَ الْعَجَمَ قِسْمًا، وَكَانَتْ خِيَرَةُ اللَّهِ فِي الْعَرَبِ، ثُمَّ قَسَمَ الْعَرَبَ قِسْمَيْنِ: فَقَسَمَ الْيَمَنَ قِسْمًا، وَقَسَمَ مُضَرَ قِسْمًا، وَقُرَيْشًا قِسْمًا، فَكَانَتْ خِيَرَةُ اللَّهِ فِي قُرَيْشٍ، ثُمَّ أَخْرَجَنِي مِنْ خَيْرِ مَنْ أَنَا مِنْهُ»

Sesungguhnya ketika Allah menciptakan makhluk, maka mengutus Jibril. Lalu Jibril membagi manusia menjadi dua bagian. Membagi bangsa Arab satu bagian dan bangsa Ajami satu bagian. Dan pilihan Allah jatuh pada bangsa Arab. Lalu Allah membagi bangsa Arab menjadi dua bagian. Maka membagi suku Yaman satu bagian dan suku Mudhar dan Quraisy satu bagian. Dan pilihan Allah jatuh pada suku Quraisy. Kemudian Allah mengeluarkan aku dari sebaik-baik orang yang aku keluar darinya.

Hadits hasan riwayat al-Thabarani, al-Mu'jam al-Ausath [3802]. Lihat, al-Shalihi, Subul al-Huda wa al-Rasyad (juz 1 hlm 230).

Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa bangsa Arab lebih baik daripada bangsa Ajami (non Arab). Untuk itu kita harus berhati-hati dalam menyikapi konflik berdarah di Arab, orang Arab yang berbuat dzolim, atau habaib yang kita tidak setuju dengannya. 

Silahkan kritik pribadinya jika memang tak sefaham atau tegur dia jika jelas keliru, tapi jangan sampai kita meremehkan atau bahkan mencaci maki suku Arab. Sama seperti kita sebagai santri yang melihat putra sangat kyai yang nakal. Silahkan kritik kenakalannya atau tegur jika perlu, tapi jangan sampai kita rendahkan derajat "gus" nya karena dia putra kyai kita. 

Maka kita cukupkan untuk menghina apapun yang berhubungan dengan Arab, dengan istilah kadrun, onta Arab dan lain sebagainya, karena bisa saja itu menyakiti hati Rosulullah SAW sebagai orang Arab. Inilah sikap yang benar sesuai dengan arahan dari Rosulullah yang harus kita yakini. 
Wallahu a'lam

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama