Kita tahu semua dalam keadaan normal, sunnah hukumnya jika bertemu dengan saudara muslim lain untuk bermushofahah atau jabat tangan. Hal ini berdasarkan sebuah hadits :

Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا


“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“ HR Abu Dawud (no. 5212), at-Tirmidzi (no. 2727), Ibnu Majah (no. 3703) dan Ahmad (4/289).


Namun akhir akhir keadaan menjadi jauh berbeda akibat mewabahnya Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus Corona. Banyak intruksi dari pemerintah, pakar kesehatan, WHO dan berbagai elemen lain untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut.


Salah satu cara meminimalkan penyebaran virus Corona adalah dengan menghindari pertemuan dengan banyak orang sehingga kampus dan sekolah perlu diliburkan sementara. Bukan hanya itu, bahkan kontak fisik termasuk bersalamanpun juga harus dihindari.


Tentu hal ini menjadi dilema bagi kita semua. Disatu sisi bersalaman adalah anjuran Nabi dan sebagai bentuk penghormatan kepada yang kita jumpai, tapi disisi lain bersalaman juga terbukti berpotensi membantu penyebaran virus Corona.

Meski begitu harus kita yakini bahwa keselamatan nyawa dan kesehatan kita dan orang orang disekitar kita jauh lebih penting melebihi seremonial penghormatan. Karena itu untuk sementara waktu kita hindari untuk mengajak bersalaman orang orang yang kita jumpai. Karena sebenarnya belum tentu orang yang kita ajak bersalaman itu berkenan. Cuma karena tidak enak hati untuk tidak menyambut ajakan bersalaman dari kita, akhirnya diapun mau bersalaman dengan kita.


Karena itulah menurut Kolom Santri selama penyebaran virus Corona belum hilang, MENGAJAK BERSALAMAN ADALAH SEBUAH BUKTI KESOMBONGAN. Bukan sebuah bukti penghormatan kepada yang kita temui.


Adapun yang mendasari hal tersebut adalah sebagai berikut :


1. Sombong dengan tidak mengindahkan hadits Nabi tentang sikap yang benar menghadapi virus menular.
Nabi bersabda :
فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ اْلأَسَدِ
"Menghindarlah kamu dari orang yang terkena judzam (kusta), sebagaimana engkau lari dari singa yang buas" (HR al-Bukhari).

2. Sombong dengan tidak mengindahkan protokoler kesehatan yang benar, sesuai arahan pemerintah

3. Sombong dengan tidak mengindahkan kesehatan, bahkan nyawa dari orang yang diajak bersalaman. Karena sangat mungkin dia sebenarnya terpaksa menyambut ajakan bersalaman tersebut.


Untuk itulah mari kita secara bersama-sama dan saling memahami untuk tidak mengajak bersalaman untuk sementara waktu, sampai virus Corona ini menghilang.


Tentu hal tersebut diatas dengan catatan orang yang mengajak bersalaman tahu akan bahaya bersalaman sesuai intruksi pemerintah. Adapun jika belum tahu, berarti bukanlah sebuah kesombongan, tetapi hanya ketidaktahuan yang harus kita edukasi.


Karena itulah penting untuk share tulisan ini sebanyak-banyaknya sehingga masyarakat tereduksi dan tidak lagi membahayakan diri dan orang lain dengan mengajak bersalaman.
Terima Kasih. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama