Kepedulian sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar benar benar ditekankan dalam ajaran Islam. Banyak ayat dan hadits yang memerintahkan kita untuk Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam rangka mengusahakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah kepada Allah dan lingkungan yang membuat kita lebih terjaga dari maksiat kepada Alloh. 

Al-Imam Abdullah bin Abdul Aziz al-'Umari (w. 184 H), رحمه الله تعالى berkata:

مَنْ تَرَكَ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ مِنْ مَخَافَةِ الْمَخْلُوقِينَ نُزِعَتْ مِنْهُ هَيْبَةُ الطَّاعَةِ، فَلَوْ أَمَرَ وَلَدَهُ أَوْ بَعْضَ مَوَالِيهِ لَاسْتَخَفَّ بِهِ 

Barangsiapa yang meninggalkan amar ma'ruf dan nahi mungkar (menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran) karena takut kepada makhluk, maka Allah akan mencabut rasa segan orang kepadanya. Sehingga seandainya ia menyuruh anaknya atau sebagian pembantunya, pasti ia meremehkannya.

Al-Hafizh Ibnu Abi al-Dunya, al-'Uqubat [38]; Abu Nu'aim, Hilyah al-Auliya' (juz 8 hlm 284); dan al-Mukhtar (hlm 174).

Orang yang tidak peduli dengan keadaan sosial dengan meninggalkan amar ma'ruf dan nahi mungkar, maka rasa segan orang lain akan dicabut oleh Allah. Bahkan seandainya ia menyuruh atau menegur anaknya atau pembantunya, pasti mereka akan meremehkannya. Peduli terhadap lingkungan sekitar itu hukumnya wajib.

Tentu ini menjadi bahan renungan bagi kita untuk meluangkan waktu memikirkan dan merisaukan keadaan sekitar kita dan juga keadaan ummat secara umum. Renungan dan kerisauan inilah yang kemudian menyebabkan kita tergerak untuk mengamalkan perintah Alloh Amar Ma'ruf nahi Munkar. 

Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah mengerjakan perintah perintahNya dan menjauhi larangan laranganNya. 
Amiiin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama