Prediksi akan terjadinya Dukhon pada tanggal 15 Romadhon tahun ini begitu menggema sejak beberapa bulan terakhir. Hal ini dipicu oleh pembahasan para Ustadz yang membahas ini dimedia media dakwah mereka, baik dimulai dari pertanyaan Jama'ah, atau memang tema kajiannya adalah tentang akhir zaman. 

Ustadz Zulkifli MA mungkin menjadi "aktor utama" dibalik mencuatnya pembahasan tersebut melalui channel youtube UZMA Media TV Channel. Disusul dengan ustadz Rahmat Baequni dan lain lain. Kekhawatiran akan segera terjadinya Ad Dukhon yang disabdakan Nabi SAW merebak dikalangan ummat. 

Meskipun kemudian pada kenyataannya 15 Romadhon telah lewat dan tidak terjadi apa apa, Ustadz Zulkifli MA masih tetap eksis menyampaikan dakwahnya dengan tanpa merasa perlu meminta maaf kepada umat yang telah dibuatnya takut dan khawatir, bahkan sebagian sampai menimbun makanan.

Ada dua video ustadz Zulkifli MA di channel UZMA Media TV Channel yang kita bahas dalam artikel ini yang membuktikan kontradiksi-kontradiksi sang ustadz. Video yang diupload tanggal 9 September 2019 yang membahas prediksi terjadinya Ad Dukhon pada pertengahan Romadhon tahun ini (selanjutnya disebut video pertama) dan video yang diupload tanggal 7 Mei 2020 bertepatan dengan tanggal 14 Romadhon (selanjutnya disebut video kedua)

Berikut kontradiksi-kontradiksi tersebut:
1. Di video pertama setelah mengutip hadits, menginstruksikan memborong kurma, beliau tidak mengucapkan keyakinan beliau bahwa Ad Dukhan tidak terjadi pada tanggal 15 Romadhon 1441 H. Tapi di video kedua beliau dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa ad dukhon tidak terjadi tanggal 15 Romadhon ini. 

2. Di video pertama beliau mengutip hadist tentang jatuhnya meteor dan ad dukhon tanggal 15 romadhon dengan status dhoi'f, dengan tambahan keterangan hadist dhoi'f bisa meningkat menjadi shohih jika berkaitan dengan masa depan dan terbukti kenyataannya. Hal ini tentu mengindikasikan hadist tersebut layak dijadikan pegangan. Sedangkan di video kedua beliau menyebutkan hadist tersebut dhoi'f, dengan tambahan keterangan, menurut Ibnu Jauzi hadist tersebut maudhu' (palsu). Ini mengindikasikan hadist tersebut tidak bisa jadi pegangan.

3. Di video pertama beliau mengatakan syarat syarat untuk terjadinya Ad dukhon pada tanggal 15 Romadhon tahun ini sudah terpenuhi. Tetapi di video kedua beliau mengatakan syarat syarat belum terpenuhi dan menyebutkan sederet persyaratan yang tidak dibahas di video pertama. 

Kami menyadari bahwa sebenarnya hal ini tidak perlu dibahas lagi, toh kita semua tahu bahwa prediksi tersebut meleset. Cuman karena sikap Ustadz Zulkifli MA yang tidak meminta maaf, bahkan seolah tidak menyadari kesalahan dari apa yang beliau sampaikan sebelumnya, justru memberi nasehat kepada kita untuk tidak menyebarkan ketakutan berlebihan, membuat kami merasa perlu membahas ini. 

Beliau tidak menyadari betapa banyak orang yang menghabiskan pembiayaan yang tidak perlu untuk mempersiapkan tanggal 15 Romadhon ini, sementara kita tidak tahu betulkah beliau sudah mempersiapkan logistik, makanan pokok dan persiapan persiapan yang beliau sampaikan dalam video pertama. 

Yang jelas pada tanggal 14 Romadhon beliau masih mempersiapkan konten tausiyah di youtube yang di monetisasi, masih membuka donasi untuk pesantren, sementara umat pada tanggal tersebut sudah was was dengan apa yang akan terjadi esok hari. Mempersiapkan hal hal yang mungkin mengeluarkan biaya untuk persiapan tanggal 15 Romadhon. 

Seandainya saja ustadz Zulkifli MA secara jantan meminta maaf atas kekeliruan prediksi yang berdasarkan pengakuannya tidak ia yakini sendiri, tentu umat bisa lebih menerima. Sedangkan pola seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya ketika ditahun 2018 lalu sang ustadz memprediksi secara jelas akan terjadi kekeringan ditahun 2019-2022. Dan sama seperti saat ini, kami belum pernah mendengar beliau meminta maaf atas itu. 

Meskipun begitu, diluar prediksi prediksi akhir zaman, masih banyak kalam dan nasehat beliau yang harus kita ikuti
Waallahu a'lam. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama