Tak bisa dipungkiri, meski tak sepopuler sepak bola ataupun
bola basket, Akhir-akhir ini, olahraga panahan kembali ramai dan tengah booming
di kalangan masyarakat terutama umat Islam di Nusantara. Komunitas-komunitas panahan sekaligus
lapangan panahan menjamur di mana-mana. Buku-buku bertajuk panahan mendadak menjadi
best seller dan banyak diburu para pembaca. Event-event bertema panahan
digelar di berbagai tempat dan sukses menarik banyak peserta. Pengrajin panahan
pun juga tak ketinggalan dengan membanjirnya pesanan busur beserta seluruh
aksesoris pelengkapnya.
Memang pada mulanya, panahan merupakan sarana untuk pertahanan
atau menyerang musuh, namun kini, panahan tidak hanya sekedar menjadi senjata,
panahan sudah menjadi olahraga yang menyenangkan, menyehatkan dan tentunya,
amalan sunnah yang berpahala besar. Banyak hadits-hadits yang menyebutkan
keutamaan dan keistimewaan memanah. Namun
yang cukup disayangkan adalah adanya beberapa gelintir dari saudara-saudara
kita yang tampak nyinyir dengan fenomena viral-nya olahraga
klasik ini. Berikut kami cuplik beberapa nyiyiran mereka:
Baca juga : Meneladani Maulana Ilyas Al Kandhalawi yang Tidak Berpuas Diri dengan Amalan Dakwah wa Tabligh
Hari gini maen panah? Ketinggalan jaman bro!
Dibanding cabang olahraga yang lainnya, memang panahan
boleh kita katakan sebagai olahraga yang tertua di jagad raya. Bahkan sebagian
sejarawan berpendapat bahwa panahan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Namun ini tidak berarti panahan menjadi olahraga yang jadul dan ketinggalan
zaman. Seiring berjalannya waktu, panahan juga ikut selalu berkembang dan
berinovasi. Mulai dari model busur yang digunakan sampai anak panah yang
terbuat dari bahan yang berkualitas. Maka jangan heran jika panahan sudah masuk
cabang olahraga yang diperhelatkan dalam olimpiade dunia sejak olimpiade paris
pada tahun 1900 M sampai saat ini. Bahkan panahan termasuk salah satu cabang
olimpiade yang banyak menarik perhatian dalam setiap digelarnya olimpiade!.
Maka menuduh panahan sebagai olahraga yang jadul dan ketinggalan zaman adalah
persepsi yang keliru. Bahkan, boleh dikata bahwa yang menuduh jadul dialah yang
kurang update berita perkembangan olahraga masa kini.
Udah ada AK-47/M16 , Ngapain masih pake panah?
Andaikata fungsi panahan hanya untuk melumpuhkan musuh,
mungkin pernyataan di atas ada benarnya. Akan tetapi, sebagaimana yang telah di
singgung di atas, saat ini fungsi panahan tidak hanya sebagai senjata untuk
melumpuhkan musuh saja. Panahan sudah menjelma sebagai cabang olahraga yang dapat
melatih untuk meningkatkan ketangkasan,
kekuatan, kecerdasan, dan sekali lagi, berpaha besar. Bahkan menurut uji coba
yang pernah diadakan beberapa tahun yang lalu, ternyata anak panah bisa
menembus rompi anti peluru. Sebuah fakta yang cukup mengejutkan ini pun
akhirnya banyak mengundang decak kagum para ahli. Dan tentunya menunjukkan
bahwa ternyata anak panah memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki senjata
apapun termasuk peluru besi.
Panahan udah gak sunnah?!
Tak asing dan tak diragukan lagi –terlebih bagi para pelajar
dan pemerhati ilmu hadits- bahwa memanah merupakan amalan ‘sunnah’ yang sangat
dianjurkan oleh Baginda Nabi Shollallahu alaihi wa Sallam. Banyak
hadits-hadits yang menyinggung keutamaan dan keistimewaan memanah yang insya
Allah akan kami bahas di tulisan yang lain.
Namun ada saja, beberapa saudara kita yang berkata dengan
lantang bahwa panahan di Era Milenial –melihat konteks hadits- sudah tidak bisa
dikatakan sebagai amalan sunnah. Mereka beranggapan bahwa anjuran Baginda Nabi Shallallahu
alaihi wa Sallam untuk berlatih memanah adalah sebab Baginda Rosul melihat
bahwa wasail atau sarana yang paling ampuh untuk melumpuhkan musuh saat itu adalah memanah, belum ada
senjata yang paling efektif selain panah. Sementara saat ini, sudah banyak
senjata-senjata modern yang jauh lebih efektif dan ampuh daripada panah. Sebut
saja AK-47, M16, M1 Garand ataupun Staeyr AUG. Oleh karna itu, saat ini, panah
sudah tidak layak untuk menjadi wasail melumpuhkan musuh sehingga predikat
sunnah pun perlu dihilangkan.
Sebenarnya ulasan di atas merupakan ulasan dan alasan yang
sudah pernah digaungkan ratusan tahun yang lalu. Sebab munculnya senjata yang
di rasa lebih efektif daripada panah,
yaitu manjaniq (sebuah alat pelontar yang dapat meruntuhkan dinding).
Maka menanggapi kasus ini, seorang pakar hadits kenamaan, Syaikh Ibnul Qoyyim
pun ikut berkomentar. Hal ini sebagaimana yang ditulis oleh Habib Qori dalam
bukunya ‘’ Memanah dan Adu Ketangkasan Dalam Islam’’ bahwa menganalogikan
(menyamakan) hadits-hadits yang menyebutkan anjuran beserta ganjaran memanah
dengan senjata yang lainnya -meski di beberapa sisi melebihi keampuhan memanah-
merupakan analogi yang keliru baik secara tekstual maupun makna.
Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda
:
لَيْسَ مِنَ اللَّهْوِ
إِلَّا ثَلَاثٌ: تَأْدِيْبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ، وَمُلَاعَبَتَهُ أَهْلَهُ، وَرَمْيُهُ
بِقَوْسِهِ وَنَبْلِهِ
Ada tiga
perkara yang bukan termasuk permainan : 1. Seorang lelaki yang yang melatih kudanya
2. Mencumbu istrinya 3. Memanah dengan busur dan anak panahnya (H.R. Imam Abu
Dawud)
Hadits ini menunjukkan bahwa
permainan yang disunnahkan secara khusus adalah memanah dengan menggunakan
busur dan anak panah. Penyebutan بِقَوْسِهِ وَنَبْلِهِ menunjukkan bahwa senjata lempar yang memiliki ganjaran
dan keutamaan yang khusus adalah memanah dengan busur panah. Tidak dapat
dianalogikan dengan senjata lempar lainnya. Walhasil, menurut beliau, latihan memanah dengan
menggunakan busur dan anak panah tetaplah berstatus sebagai amalan sunnah yang
berpahala besar meski terdapat banyak senjata-senjata lain yang mungkin dari
beberapa segi lebih canggih dan efektif.
Baca juga : Bayan KH. Uzairon Thoifur Abdillah : Hakekat Kesuksesan dalam Kehidupan
Selepas membaca ulasan singkat ini, maka dapat kita simpulkan bahwa tidak ada alasan lagi bagi seorang muslim -bahkan muslimah- untuk melatih diri agar piawai dan mahir dalam olahraga memanah dengan busur, syukur-syukur lagi sambil berkuda!. Ingatlah bagaimana panutan kita, Al-Imam As-Syafi’i Rodhiyallahu anhu pernah berkata, ‘’ Dalam bidang teknik memanah, aku sangat mahir. Setiap sepuluh anak panah yang aku luncurkan, semuanya tepat mengenai sasaran’’. Ya laitalana mitslah!
Posting Komentar