Dilansir dari liputan6.com, pada tanggal 29 Februari lalu wakil presiden Indonesia KH. Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Indonesia terbebas dari virus Corona karena berkah doa Qunut para kiai dan ulama'. 

"Banyak kiai dan ulama yang selalu membaca doa qunut dan saya juga begitu baca qunut. Makanya Corona nyingkir dari Indonesia," ujar KH. Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Bangka Belitung. 

Pernyataan beliau ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Pro kontrapun terjadi, mulai dari kalangan politisi hingga masyarakat biasa di dunia maya.

Pro kontra ini semakin terjadi ketika faktanya virus Corona akhirnya dinyatakan masuk ke Indonesia oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020, atau dua sehari selepas pernyataan KH. Ma'ruf Amin tersebut. 

Itulah sebabnya kali ini Kolom Santri akan mencoba mengkaji layakkah pernyataan KH. Ma'ruf Amin diatas dikritik? 

Pertama perlu kita kaji siapa pengkritik dari pernyataan tersebut? 

Vivanews.com melansir Anggota Komisi IX Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay salah yang cukup keras mengkritik pernyataan KH. Ma'ruf Amin. 

"Pertanyaannya apakah doa kemarin tidak makbul lagi dan apakah doa-doa yang dipanjatkan tak efektif utk mengantisipasi virus ini. Ini komunikasi kurang baik bahkan dilakukan seorang wapres," ujarnya.

Bagi Kolom Santri kritik ini sangat wajar. Pertama karena secara politik PAN berada di kubu oposisi sehingga wajar jika mereka mengkritik pemerintah. Dari sisi yang lain, secara ideologi keagamaan, PAN tidak lepas dari Ormas Muhammadiyah dimana secara amaliyah tidak mengamalkan doa qunut ketika sholat shubuh. Maka wajar juga jika mereka mengkritik statemen yang mengunggulkan keutamaan doa qunut yang tidak mereka amalkan. 

Komentar warganetpun beragam, dimana menurut Kolom Santri semua kritik tersebut didasari pada ketidak tahuan karena nggak pernah ngaji. 

Justru kita harus bersyukur ketika ada seseorang pejabat pemerintah yang dalam statemennya tidak hanya memandang dari sudut pandang hal hal yang kasat mata saja. Tetapi perlu juga untuk mengingatkan kepada rakyat Indonesia bahwa ada sesuatu diluar usaha usaha yang tampak ini yang terkadang justru lebih penting untuk kita lakukan, seperti doa dan amalan amalan dari agama yang kita yakini. Sehingga sudut pandang rakyat Indonesia bukan hanya dari segi materiil saja, tapi juga dari segi religius. 

Tentu ini bukan berarti kita meremehkan usaha usaha dzohir, seperti prosedur penanganan tersebarnya virus yang seharusnya. Tapi penting juga untuk banyak berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Alloh SWT. 

Dan dalam doa qunut juga terdapat doa yang berbunyi ÙˆَÙ‚ِÙ†ِÙŠْ Ø´َرَّÙ…َا Ù‚َضَÙŠْتَ yang artinya "lindungilah aku dari keburukan yang telah engkau putuskan." Maka wajar jika KH. Ma'ruf Amin memahami virus Corona yang buruk bagi kita semua dan sudah diputuskan oleh Alloh ini bisa terhindar dari kita dengan membaca doa qunut tersebut. Sebagai seorang ulama' tentu beliau meyakini bahwa doa dari Nabi ini sangat mujarab, khususnya untuk masyarakat Indonesia. 

Adapun fakta bahwa kemudian virus Corona juga masuk ke Indonesia, bukan berarti doa tersebut tidak makbul. Hal ini karena nyatanya mereka yang membawa virus Corona ke Indonesia adalah mereka yang jelas tidak pernah membaca doa qunut. Sehingga dapat kami simpulkan pernyataan KH. Ma'ruf Amin diatas tidak layak dikritik oleh mereka yang mengamalkan doa qunut dan pernah ngaji, meskipun virus Corona sudah masuk ke Indonesia. 

Meski begitu Kolom Santri tentu berharap virus Corona segera bisa hilang dari negeri kita tercinta khususnya, juga negara negara lain secara umum. 

Demikian opini dari Kolom Santri. Bagaimana menurut kalian? 
Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama